Rabu, 16 Oktober 2013

PERGESERAN NILAI BUDAYA YANG DIPENGARUHI OLEH GLOBALISASI



Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dengan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya niai-nilai pelestarian budaya. Budaya Indonesia yang dulunya ramah tamah, gotong royong, dan sopan santun berganti dengan budaya  yang gaul, fungky dan kebarat baratan.

Sebagian besar generasi muda sekarang ini sudah tidak lagi memilki ketertarikan terhadap kesenian daerah. Padahal sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah aset Indonesia. Sebagai tunas muda hendaknya memelihara seni budaya kita untuk masa depan anak cucu. Padahal kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapat untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyrakat sekitarnya.

Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam  pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orangkedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, saudara, anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai atau rasa.  Bahkan,Sebutan Bung cukup populer saat Presiden Soekarno menggelorakan semangat nasional ketika awal-awal kemerdekaan Indonesia. Sekarang  ada kecenderungan dikalangan anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu).

Gaya berpakaianrmaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan zaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai pakaian minim dan ketat yang memakan bagian tubuh tertentu. Budaya berpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan ke dalam sineton-sinetron Indonesia. Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan adanya internet, turut serta memberi andil bagi peubahan cara berpakaian. Pakaian minim dan ketat telah menjadi trend di lingkungan anak muda.

Boleh dikatakan bahwa budaya yang merupakan sistem symbol dan norma dalam masyarakat Indonesia yang ada sekarang ini macet. Kemacetan budaya ani karena masyarakat kurang mengantisipasi dengan baik pengaruh globalisasi terhadap budaya terhadap budaya sendiri.

Dari penjelesan di atas, jelaslah bahwa globalisasi telah membawa dampak yang negatif dalam pelestarian budaya. Thomas Fridman dalam bukunya The Lexus and The Olivetree (2000) menyatakan bahwa “ancaman globalisasi saat ini adlah globalisasi”. Artinya sistem di dalam globalisasi itu sendiri menyimpan potensi penghancuran. Ritme cepat globalisasi yang ditentukan oleh Negara-negara maju pada gilirannya telah menimbulkan dikotomi baru dalam hubungan antrnegara. Negara-negara yang tidak mengikuti irama globalisasi dimasukkan ke dalam kategori Negara ‘primitif’ atau ‘ketinggalan zaman’. Oleh sebab itu, setiap Negara berlomba-lomba untuk mentransfer ilmu dan teknologi dari Negara-negara Barat.

Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan ‘baik’. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur termasuk Indonesia) sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.

ILMU BUDAYA DASAR



ILMU BUDAYA DASAR

Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari The Humanities diharapkan  seseorang akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. dengan demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities dengan tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Meskipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities (pengartian dalam bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan Budaya).

Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pe­ngetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar sebagaimana dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan kata lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari ber­bagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

TUJUAN  ILMU BUDAYA DASAR

Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah salah satu komponen dari sejumlah matakuliah Dasar Umum (MKDU), sebagai matakuliah wajib yang menjadi kesatuan dengan matakuliah lain di Perguruan  Tinggi.

Diadakannya mata kuliah IBD yang pertama merupakan tema inti permasalahan dasar manusia yang sering dialami dan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, seperti tema-tema yang telah disusun oleh Konsorsium Antar Bidang yang meliputi cinta kasih, keindahan, penderitaan keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab, kegelisahan, dan harapan.

Kedua, pada era saat ini, terdapat kecenderungan bahwa ilmu atau ilmuwan sering mengabaikan sikap dan perilaku moral. Banyak  yang menganggap bahwa aspek moral itu tidak penting. Menurutnya, aspek yang lebih penting daripada moral dalam suatu ilmu adalah ontologis dan epistemologis. Apabila hal itu yang terjadi, maka ia akan mengabaikan unsur manusiawinya, kurang berbudaya, dan tidak peka terhadap perma­salahan moral. Untuk mengantisipasi hal itu, maka diberikannya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.

Dengan demikian jelas bahwa matakuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang keahlian (disiplin) yang termasuk. dalam pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha  mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitar­nya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

POKOK BAHASAN ILMU BUDAYA DASAR

       Manusia dan keindahan

Kebudayaan diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, terutama kebutuhan fisiknya, setelah kebutuhan pokok dapat dipenuhi , manusia menciptakan kesenian yang merupakan salah satu kebutuhan psikisnya yang tercukupi melalui rasa indah dalam hidupnya.

    Manusia dan cinta kasih

Rasa cinta kasih merupakan rasa yang dimiliki di setiap manusia, rasa cinta kasih dapat di berikan dan dibagi . Tapi , soal pemberian rasa cinta kasih yang sempurna bukanlah hanya dating dari satu arah , misalnya dari orang tua saja, tetapi juga sebaliknya dari anak ke orang tuanya , jadi cinta kasih baru terasa apabila ada dua belah pihak yang sama sama menerima sekaligus juga memberi cinta kasih tersebut.
 

    Manusia dan keadilan

Hukum rimba merupakan hukum yang beberapa waktu masih berlaku dalam masyarakat manusia, sehingga disebut sebagai aturan hukum manusia yang kuat. manusia yang kian hari kian manusiawi kemudian menciptakan hak positif yang berguna dalam kehidupanya, lahirlah hukum atau aturan yang berdasarkan a rule by law . dimana setiap orang dimata hukum adalah sama dan tidak ada orang atau manusia pun di dunia yang kebal akan hukum . siapa yang besalah wajib di hukum  , hal tersebut juga dinamakan keadilan hukum diantara manusia.

KESIMPULAN

ilmu budaya dasar memiliki bagian yang saling berhubungan dalam kehidupan manusia, diantaranya : adalah hubungan manusia dengan cinta kasih,keindahan,penderitaan,keadilan,pandangan hidup,tanggung jawab serta pengabdian,kegelisahan dan harapan, hal tersebut merupakan bagian yang saling berhubungan antara manusia dan kebudayaanya.