Minggu, 29 Desember 2013

Kelebihan os android versi 4.4 Kitkat

Saat ini android telah merilis versi terbarunya yaitu android 4.4 kitkat. Sebelumya, mereka sudah merilis android jelly bean seri 4.1 - 4.3 di tiap smartphone yang mengusung os android. Tentunya versi 4.4 ini memiliki kelebihan dibanding versi sebelumnya.

berikut kelebihan android kitkat :

  • menggunakan prosesor tri core yang memiliki bentuk unik mirip seperti coklat kitkat. jumlahnya ada 3 buah. karena jika menggunakan dual core sudah terlalu umum
  •  display layar yang lebih baik
  • improvisasi ketahanan baterai karena sudah ada fitur built-in power saving mode yang menjadi bawaan dari android
  • mampu menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan dengan tingkat kestabilan yang baik
  • mengoptimalkan kemampuan layar touch screen terhadap sentuhan tangan
  • adanya fitur kontak prioritas, dimana android ini bisa mengetahui kontak yang sering kita hubungi
  • google now, menampilkan informasi terbaru tentang acara televisi favorit pengguna yang muncul tiap saat ketika televisi tersebut dinyalakan. 
itulah beberapa kelebihan android kitkat ini. Dan tentunya masih ada beberapa lagi kelebihan yang diusung oleh os terbaru android ini selain yang disebutkan diatas.

Sabtu, 28 Desember 2013

Manusia dan Cinta Kasih

bicara mengenai cinta merupakan hal yang sungguh menarik apalagi kita hidup pasti membutuhkan cinta kasih sesorang. selama ini cinta yang kita tau merupakan kisah dua orang yang terikat terhadap perasaan kasih sayang mereka sehingga menimbulkan sebuah kisah tertentu yang disebut kisah cinta. sebenarnya mencintai tidak hanya sebatas pada pasangan kekasih saja, tapi juga bisa ke sesama makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan hewan. Tentu saja dengan cara yang berbeda kita menunjukan rasa cinta kita kepada makhluk tersebut. Contohnya saja dengen merawat mereka dengan sepenuh hati.

Berikut ini ada berbagai bentuk cinta:

1. Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia
dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta
persaudraan tidak mengenal adanya batas –
batas manusia berdasarkan SARA.

2. Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber
pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.

3. Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber
dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu
yang sifatnya khusus sehingga
memperdayakan cinta yang sesunguhnya.
Namun, bila orang yang melakukan
hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di
dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul
rasa kasih sayang.

4. Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri
sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika
mengandung makna bahwa seseorang dapat
mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani
dan rohani.

5. Cinta Kepada Allah

Kasih sayang

Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini
bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara
seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun
lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa
terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan
lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah,
bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu
punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi
daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering
dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada
orang yang dikasih dan disayanginya.

Semua orang pasti mempunyai rasa cinta kasih yang berbeda beda cara pengungkapannya karena manusia itu diciptakan dengan karakteristik yang berbeda beda dengan yang lainnya.

Manusia dan Sastra



Manusia sebagai makhluk social pastinya harus bisa saling berinteraksi dengan satu sama lainnya. Maka dari itu mereka membutuhkan sebuah bahasa atau alat komunikasi tertentu untuk bisa menyampaikan apa yang dimaksudkan atau diucapkan oleh seseorang. Sebut saja sastra, sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

Berikut ini pengertian sastra menurut para ahli :

  • Mursal esten
Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
  • Ahmad badrun
Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif.
  • Plato
Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide.
  • Aristoteles
Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.
  • Sapardi
Memaparkan bahwa sastra itu adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan social.

Fungsi sastra

1) Fungsi estetis
Fungsi estetis adalah fungsi keindahan dari dalam karya sastra yang ditampilkan melalui penggunaan bahasa-bahasa yang indah dan memikat.
2) Fungsi etis
Fungsi etis adalah fungsi etika atau moral yang diberikan sastra melalui nasihat atau amanat yang terkandung di dalamnya.
3) Fungsi didaktis
Fungsi didaktis adalah fungsi pendidikan atau pengajaran dalam karya sastra yang dapat diperoleh pembaca setelah membaca karya sastra.
4) Fungsi reflektif
Fungsi reflektif adalah fungsi gambaran kehidupan dalam karya sastra yang selalu mencerminkan realitas sosial-budaya kapan dan di mana sastra itu diciptakan. Dengan membaca karya sastra, pembaca dapat mengetahui tradisi, kebiasaan, gambaran alam, situasi, sejarah, dan bahkan pola pikir masyarakat di dalam sebuah karya sastra.
5) Fungsi rekreatif
Fungsi rekreatif adalah fungsi hiburan yang diberikan oleh sastra melalui cerita, puisi, maupun dialog drama. Banyak pembaca yang merasa senang membaca sastra karena terhibur dengan dunia baru yang dibangun oleh sastrawan dalam karyanya. Dalam hal ini, sastra banyak dijadikan sebagai bacaan pengisi waktu, media luapan perasaan, serta wahana hiburan refleksi diri.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa manusia dan sastra saling berhubungan karena sebagai cara penyampaian komunikasi terhadap sesama manusia.


Rabu, 16 Oktober 2013

PERGESERAN NILAI BUDAYA YANG DIPENGARUHI OLEH GLOBALISASI



Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dengan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya niai-nilai pelestarian budaya. Budaya Indonesia yang dulunya ramah tamah, gotong royong, dan sopan santun berganti dengan budaya  yang gaul, fungky dan kebarat baratan.

Sebagian besar generasi muda sekarang ini sudah tidak lagi memilki ketertarikan terhadap kesenian daerah. Padahal sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah aset Indonesia. Sebagai tunas muda hendaknya memelihara seni budaya kita untuk masa depan anak cucu. Padahal kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapat untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyrakat sekitarnya.

Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam  pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orangkedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, saudara, anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai atau rasa.  Bahkan,Sebutan Bung cukup populer saat Presiden Soekarno menggelorakan semangat nasional ketika awal-awal kemerdekaan Indonesia. Sekarang  ada kecenderungan dikalangan anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu).

Gaya berpakaianrmaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan zaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai pakaian minim dan ketat yang memakan bagian tubuh tertentu. Budaya berpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan ke dalam sineton-sinetron Indonesia. Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan adanya internet, turut serta memberi andil bagi peubahan cara berpakaian. Pakaian minim dan ketat telah menjadi trend di lingkungan anak muda.

Boleh dikatakan bahwa budaya yang merupakan sistem symbol dan norma dalam masyarakat Indonesia yang ada sekarang ini macet. Kemacetan budaya ani karena masyarakat kurang mengantisipasi dengan baik pengaruh globalisasi terhadap budaya terhadap budaya sendiri.

Dari penjelesan di atas, jelaslah bahwa globalisasi telah membawa dampak yang negatif dalam pelestarian budaya. Thomas Fridman dalam bukunya The Lexus and The Olivetree (2000) menyatakan bahwa “ancaman globalisasi saat ini adlah globalisasi”. Artinya sistem di dalam globalisasi itu sendiri menyimpan potensi penghancuran. Ritme cepat globalisasi yang ditentukan oleh Negara-negara maju pada gilirannya telah menimbulkan dikotomi baru dalam hubungan antrnegara. Negara-negara yang tidak mengikuti irama globalisasi dimasukkan ke dalam kategori Negara ‘primitif’ atau ‘ketinggalan zaman’. Oleh sebab itu, setiap Negara berlomba-lomba untuk mentransfer ilmu dan teknologi dari Negara-negara Barat.

Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan ‘baik’. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur termasuk Indonesia) sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.

ILMU BUDAYA DASAR



ILMU BUDAYA DASAR

Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari The Humanities diharapkan  seseorang akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. dengan demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities dengan tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Meskipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities (pengartian dalam bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan Budaya).

Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pe­ngetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar sebagaimana dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan kata lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari ber­bagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

TUJUAN  ILMU BUDAYA DASAR

Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah salah satu komponen dari sejumlah matakuliah Dasar Umum (MKDU), sebagai matakuliah wajib yang menjadi kesatuan dengan matakuliah lain di Perguruan  Tinggi.

Diadakannya mata kuliah IBD yang pertama merupakan tema inti permasalahan dasar manusia yang sering dialami dan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, seperti tema-tema yang telah disusun oleh Konsorsium Antar Bidang yang meliputi cinta kasih, keindahan, penderitaan keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab, kegelisahan, dan harapan.

Kedua, pada era saat ini, terdapat kecenderungan bahwa ilmu atau ilmuwan sering mengabaikan sikap dan perilaku moral. Banyak  yang menganggap bahwa aspek moral itu tidak penting. Menurutnya, aspek yang lebih penting daripada moral dalam suatu ilmu adalah ontologis dan epistemologis. Apabila hal itu yang terjadi, maka ia akan mengabaikan unsur manusiawinya, kurang berbudaya, dan tidak peka terhadap perma­salahan moral. Untuk mengantisipasi hal itu, maka diberikannya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.

Dengan demikian jelas bahwa matakuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang keahlian (disiplin) yang termasuk. dalam pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha  mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitar­nya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

POKOK BAHASAN ILMU BUDAYA DASAR

       Manusia dan keindahan

Kebudayaan diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, terutama kebutuhan fisiknya, setelah kebutuhan pokok dapat dipenuhi , manusia menciptakan kesenian yang merupakan salah satu kebutuhan psikisnya yang tercukupi melalui rasa indah dalam hidupnya.

    Manusia dan cinta kasih

Rasa cinta kasih merupakan rasa yang dimiliki di setiap manusia, rasa cinta kasih dapat di berikan dan dibagi . Tapi , soal pemberian rasa cinta kasih yang sempurna bukanlah hanya dating dari satu arah , misalnya dari orang tua saja, tetapi juga sebaliknya dari anak ke orang tuanya , jadi cinta kasih baru terasa apabila ada dua belah pihak yang sama sama menerima sekaligus juga memberi cinta kasih tersebut.
 

    Manusia dan keadilan

Hukum rimba merupakan hukum yang beberapa waktu masih berlaku dalam masyarakat manusia, sehingga disebut sebagai aturan hukum manusia yang kuat. manusia yang kian hari kian manusiawi kemudian menciptakan hak positif yang berguna dalam kehidupanya, lahirlah hukum atau aturan yang berdasarkan a rule by law . dimana setiap orang dimata hukum adalah sama dan tidak ada orang atau manusia pun di dunia yang kebal akan hukum . siapa yang besalah wajib di hukum  , hal tersebut juga dinamakan keadilan hukum diantara manusia.

KESIMPULAN

ilmu budaya dasar memiliki bagian yang saling berhubungan dalam kehidupan manusia, diantaranya : adalah hubungan manusia dengan cinta kasih,keindahan,penderitaan,keadilan,pandangan hidup,tanggung jawab serta pengabdian,kegelisahan dan harapan, hal tersebut merupakan bagian yang saling berhubungan antara manusia dan kebudayaanya.